Iseng aja

Iseng aja
Hahhahahahaha

Minggu, 31 Oktober 2010

Opini tentang iklan yang dikaitkan dengan etika bisnis



Diatas adalah vidio dari djarum 76, dimana pada iklan tersebut menerangkan bahwa ada jin yg kluar dari botol, lalu ada seseorang yang menendang botol tersebut dan jin itu berkata "SAYA BERI 2 PERMINTAAN" lalu orang tersebut berkata "saya ingin sugih" lalu jin itu mengabulkannya, tapi ketika ia minta ganteng, jin itu hanya bisa menjawab : "hah???? mimpi.. !!!! hahahha sambil tertawa"

mungkin jika dikaitkan dengan etika bisnis, iklan ini menyajikan kesan yang lucu sehingga para penyimak iklan tersebut penasaran dengan apa yang ditawarkan tentang produk rokok tersebut.

Jumat, 15 Oktober 2010

PRINSIP KERJA PERUSAHAAN JEPANG

PRINSIP KERJA PERUSAHAAN JEPANG

Budaya 5 S yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisou (resik), Seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin) dalam lakon kerja Jepang terasa memudahkan yang susah Yang kotor menjadi bersih, yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi cepat, yang kelihatan ruwet menjadi sederhana. Karena itu mereka menjadi unggul.

Anda penikmat segala bentuk audio video? Mungkin anda termasuk yang fanatik terhadap produk Sony? It’s SONY! Begitu yang anda ingat manakala anda akan membeli perangkat audio video tersebut. Hal yang wajar ,karena memang Sony sangat identik dengan produk yang dimaksud. Diluar itu sebenarnya masih ada produk – produk unggulan lainnya dari Negara Matahari Terbit, Katakanlah SANYO, AIWA, SHARP ataupun PANASONIC.
Mau bikin rumah? Anda tentu memerlukan mesin pompa air. Andapun mungkin akan ikut- ikutan menyebut barang yang dimaksud dengan nama SANYO. Trade mark SANYO memang telah melekat di fikiran kita, manakala kita berpikir tentang pompa air.
Ada uang lebih atau memang anda sangat memerlukannya dalam beraktifitas. Motor atau mobil menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk dimiliki. Anda mungkin akan memilih diantara produk – produk Toyota, Honda, Mitsubishi, Yamaha ataupun Kawasaki.
Barang–barang yang anda butuhkan diatas adalah produk perusahaan Jepang. Mereka selalu hadir dimanapun anda beraktifitas. Didalam rumah, di jalan raya, di kantor, di arena olah raga dan sebagainya.
Pendek kata seolah produk Jepang selalu di depan mata, di manapun kita berada. Mengapa produk Jepang begitu mendominasi kehidupan kita?
Jepang merupakan negara kepulauan yang berada di belahan utara bumi. Bila kita menyebut nama Jepang maka yang pertama kali terlintas pada ingatan kita adalah budaya disiplin terhadap waktu dan konsisten terhadap peraturan yang telah disepakati bersama
Negara ini mengalami kehancuran pada masa perang dunia II yaitu ketika Negara Amerika Serikat bersama sekutunya menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Bom ini telah meluluhlantahkan Negara Jepang yang berakibat takluknya Negara Jepang kepada Amerika Serikat.
Hancurnya Jepang pada masa perang dunia II ini, selanjutnya justru menumbuhkan kesadaran dan nasionalisme pada rakyat Jepang. Kekalahan mereka atas AS dan sekutunya tidak membuat kesedihan yang belarut–larut. Tetapi malah menumbuhkan semangat nasionalisme mereka untuk menjadi yang terbaik di dunia.
Dalam bidang industri misalnya mereka segera membentuk Japanese Standard Association (JSA). Ini di lakukan pada tahun 1945. Mereka sadar bahwa standarisasi mutu produk menjadi sasaran yang harus dicapai terlebih dahulu. Hal ini kemudian mendorong Nippon Electric Company memperkenalkan Qualiti control (QC) untuk yang pertama kalinya.
Pertemuan dan pembahasan tentang standar–standart quality control mulai secara intensif dilakukan. Pakar–pakar bidang quality control dari Negara lainpun diundang untuk kepentingan pertumbuhan quality control Jepang. Deming seorang pakar bidang quality control dari AS, orang yang pertama kali mengemukakan adanya circle PDCA (Plan–Do-Check-Acrtion ) pun tidak ketinggalan untuk dimintai sumbang sarannya demi kemajuan Jepang.
Hasilnya ternyata di luar dugaan negara lain. Dalam waktu yang relatip singkat mereka menjadi raksasa industri dunia. Produk-produk berkualitas tinggi dari Jepang mulai menguasai dunia. Produk-produk Negara Jepang seperti elektronik, otomotip, home appliance dan masih banyak yang lainnya menjadi trade mark jaminan mutu.
Mengapa mereka berhasil membangun industrinya dalam kurun waktu yang relatip cepat? Apa yang menjadi pendorong utama keberhasilan mereka?
Budaya Kerja
Bekerja dengan orang Jepang berarti bersedia untuk menjadikan pekerjan sebagai kebanggan hidup. Rasa bangga terhadap pekerjaan akan tumbuh manakala kita telah melakukan pekerjaan dengan baik dan sebaliknya rasa malu akan muncul ketika kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Dalam mencapai cita-cita berupa hasil kerja yang sempurna, Bangsa Jepang menyandarkan keberhasilan kerja pada budaya kerja. Norma dan nilai yang baik dijadikan rujukan dalam melakukan kerja. Sebaliknya norma dan nilai yang buruk dijadikan standar untuk dihindari dalam pelaksanaan kerja.
Disiplin terhadap waktu menjadi ujung tombak. Pemenuhan terhadap ketepatan waktu menjadi ukuran dalam mutu produk. Bekerja dalam suatu team work yang solid merupakan cirri tersendiri bagi Bangsa Jeang. Mereka menganut prinsip berpikir dan bekerja dengan banyak kepala akan lebih baik dalam menghasilkan output kerja dibandingkan dengan satu kepala.
Bangsa Jepang sangat mencintai kebersihan dan keteraturan. Apabila kita menengok pada perusahaan Jepang, kita akan melihat area kerja yang bersih dan teratur. Kebersihan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari. Contoh kecil seperti peletakan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai jenis dan ukurannya, area merokok untuk pekerja disediakan khusus sesuai keperluan dll. Tentu saja ada hukuman yang besifat membangun bagi para pekerja yang melanggar aturan ini.
Hal ini berbeda dengan sebagian masyarakat kita. Apabila dia memerlukan satu file maka dia akan mendapatkannya dalam waktu hingga 15 menit, setengah jam bahkan harus berjam-jam.
Budaya 5 S Seiri (ringkas), Seiton (rapih), Seisho (resik), Seiketsu (rawat) dan Sitsuke (rajin) menjadikan segala sesuatu yang susah menjadi mudah, sesuatu yang kotor menjadi bersih, sesuatu yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang lama menjadi lebih cepat, sesuatu yang terlihat ruwet menjadi sederhana.
Komunikasi di tempat kera ditata sedemikian rupa. Demikian pula hubungan antara atasan dan bawahan diatur dalam rangka memperkuat rantai team work. Budaya horenso yaitu houkoku yang memiliki makna kebiasaan melaporkan sesuatu kepada atasan, renraku berarti menginformaikan kepada orang lain dan soudan yang memiliki pengertian berdiskusi atau berkonsultasi, menjadi pegangan dalam mengantisipai ketidaksesuaian dalam bekerja.
Dengan Horenso, satu masalah bukan hanya menjadi beban bagi satu pekerja tetyapi menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini berimbas pada ketepatan dan kesempurnaan kerja.
Bangsa Jepang memiliki typical sebagai pekerja yang gesit, tidak banyak ngomong tetapi banyak bekerja, tidak banyak melakukan pekerjan yang bersifat membuang waktu, focus pada pekerjaan. Mereka memiliki sifat kibi-kibi. Tidak heran, bila kita bekerja di perusahaan Jepang maka time table bekerja menjadi bagian yang pokok untuk selalu dievaluai.
Budaya kerja menghindari 3M (Muda Mura Muri) menjamin sumber daya, apakah itu sumber daya manusia, sumber daya mesin, sumber daya material, asset dan sebagianya harus dapat digunakan seefisien mungkin. Segala sesuatu yang tidak menghasilkan nilai tambah harus dihindari dan dicegah. Berbicara ngalor ngidul di sela-sela bekerja harus ditinggalkan.
Orang atau mesin harus bekerja sesuai kapasitasnya. Harus dihindari pekerja ataupun mesin yang bekerja overload.
Setiap pekerjaan dituntut untuk melakukan pebaikan dan pengembangan kerja secara berkesinambungan. Sekecil apapun, improvement di tempat kerja harus dilakukan. Kaizaen di tempat diorganisir melalui kegiatan kelompok-kelompok kecil (small group activities). Untuk merangsang pekerja melakukan kaizen, perusahaan Jepang sering mengadakan lomba pebaikan di tempat kerja. Tentu saja ada apresiasi yang harus diberikan oleh peusahaan kepada pemenang lomba, entah berupa uang, barang ataupun bentuk-bentuk penghargaan lainnya seperti promosi jabatan dsbnya.
Perusahaan Jepang sangat menyadari bahwa produk yang unggul harus diawali dengan budaya kerja yang terencana, konsisten dilakukan dan melibatkan seluruh level pekerja. Adakah nilai positip dari budaya Bangsa Jepang yang dapat kita ambil untuk proses pembelajaran?
Yang jelas Bangsa Amerika sering mengadopsi budaya kerja Bangsa Jepang untuk meningkatkan derajat persaingan diantara mereka.

Referensi :
http://ekonomi.kompasiana.com/group/manajemen/2010/09/11/prinsip-kerja-perusahaan-jepang/

Senin, 04 Oktober 2010

KEBUDAYAAN SUKU SUNDA

Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki
keanekaragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan
di dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia. Tidak
dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yang
menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.
Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula
sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar
kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat.
Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat
pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa inilah yang kemudian
mempunyai ciri kahas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku Sunda merupakan salah
satu suku bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku
Sunda memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikan
kharakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik dari
segi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.
Suku Sunda dengan sekelumit kebudayaannya merupakan salah satu hal yang menarik untuk dipelajari dalam bidang kajian mata kuliah Pluralitas dan Integritas Nasional yang pada akhirnya akan menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi kita
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa,
Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup
wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian
Jawa Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di
Indonesia. Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh
suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat
adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah
Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak
mendiami daerah bagian barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku
Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor,
Bekasi, dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruh
daerah Jawa Barat.
KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan
bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan-
kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak
beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada
yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan
mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk
memelihara keseimbangan alam semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan
keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).
Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,
salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang
Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara
kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan
untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
MATA PENCAHARIAN Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau
hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama
adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember
1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat
disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah
pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan,pembinaan, dll.
KESENIAN
KIRAB HELARAN Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau
seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.
Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ;
menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-
hari besar lainnya.Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan
di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota
Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh
kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan,
gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.


berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan. TARI MERAK TARI TOPENG SENI MUSIK DAN SUARA Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan
Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada
dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.
Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada
dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu
musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan Es Lilin
Manuk Dadali
Tokecang
Warung Pojok
WAYANG GOLEK Jepang boleh terkenal dengan 'Boneka Jepangnya', maka tanah Sunda terkenal dengan
kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang
terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang
disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara
manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung
lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan,
pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam
hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul 04.00
pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan
(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari
India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil
nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada 'tokoh' yang sangat dinantikan
pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.
Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan
peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang
Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT MUSIK Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda
dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah
dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun
menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk
pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang
dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang
ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya
angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
KETUK TILU Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya
diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau
diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di
masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi
murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini
banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
SENI BANGRENG Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni "Terbang" dan "Ronggeng". Seni terbang
itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan "Terbang", yaitu semacam rebana
tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang
penabu gendang besar dan kecil.
RENGKONG Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur
masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang
yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk
kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi
sampai dengan menuainya
KUDA RENGGONG Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop. KECAPI SULING Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan
Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh
mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda.
Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru
Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.
SISTEM KEKERABATAN
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarikdari pihak
ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala
keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat
mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda.Dalam suku
Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan
hubungan kekerabatan. Dicontohkannya, pertama, saudara yang berhubungan langsung,
ke bawah, dan vertikal. Yaitu anak, incu (cucu), buyut (piut), bao, canggahwareng atau
janggawareng, udeg-udeg, kaitsiwur atau gantungsiwur. Kedua, saudara yang
berhubungan tidak langsung dan horizontal seperti anak paman, bibi, atau uwak, anak
saudara kakek atau nenek, anak saudara piut. Ketiga, saudara yang berhubungan tidak
langsung dan langsung serta vertikal seperti keponakan anak kakak, keponakan anak
adik, dan seterusnya. Dalam bahasa Sunda dikenal pula kosa kata sajarah dan sarsilah
(salsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan
silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sajarah adalah susun galur/garis keturunan.
BAHASA
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa
yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai
alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda
merupakan bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku
Sunda yang merupakan salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Masalah pendidikan dan teknologi di dalam masyarakat suku Sunda sudah bisa
dibilang berkembang baik.Ini terlihat dari peran dari pemerintah Jawa Barat. Pemerintah
Jawa Barat memiliki tugas dalam memberikan pelayanan pembangunan pendidikan bagi
warganya, sebagai hak warga yang harus dipenuhi dalam pelayanan pemerintahan. Visi
Pemerintah Jawa Barat, yakni "Dengan Iman dan Takwa Jawa Barat sebagai Provinsi
Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota Negara Tahun 2010" merupakan
kehendak, harapan, komitmen yang menjadi arah kolektif pemerintah bersama seluruh
warga Jawa Barat dalam mencapai tujuan pembangunannya.
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat vital dan
fundamental untuk mendukung upaya-upaya pembangunan Jawa Barat di bidang lainnya.
Pembangunan pendidikan merupakan dasar bagi pembangunan lainnya, mengingat secara
hakiki upaya pembangunan pendidikan adalah membangun potensi manusia yang kelak
akan menjadi pelaku pembangunan.
Dalam setiap upaya pembangunan, maka penting untuk senantiasa mempertimbangkan
karakteristik dan potensi setempat. Dalam konteks ini, masyarakat Jawa Barat yang
mayoritas suku Sunda memiliki potensi, budaya dan karakteristik tersendiri. Secara
sosiologis-antropologis, falsafah kehidupan masyarakat Jawa Barat yang telah diakui
memiliki makna mendalam adalah cageur, bageur, bener, pinter, tur singer. Dalam kaitan
ini, filosofi tersebut harus dijadikan pedoman dalam mengimplementasikan setiap
rencana pembangunan, termasuk di bidang pendidikan. Cageur mengandung makna sehat
jasmani dan rohani. Bageur berperilaku baik, sopan santun, ramah, bertata krama.

KESIMPULAN
Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sunda
memiliki kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku lain.
Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segi
agama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain sebagainya.
Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat makalah
suku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan suku
Sunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada
kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.


menurut saya sunda sangat kaya akan kebudayaannya. sangatlah banyak kebudayaan yang ada didalamnya.

Referensi :

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0505/06/0802.htm
http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Riwayat%20Singkat%20Pencak%20Silat%2
0Cikalong.htm
http://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.htm
http://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.htm
http://roron.wordpress.com/2007/08/05/pancakaki/
http://mustikaayu-wedding.com/pengantin_sunda_singer.jpg
http://www.indonesiamedia.com/2004/06/early/budaya/images/melayujawa/Pg-180.jpg
http://uploader.allbandung.com/files/6/images.jpg
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/2007/032007/23/07-
box%2520ujian%2520tari.gif&imgrefurl=http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/2007/032007/23/07a.htm&h=371&w=350&sz=88&hl=id&start=5&tbn
id=GzSx1ujfSKoLlM:&tbnh=122&tbnw=115&prev=/images%3Fq%3Dkesenian%2Bsun
da%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26hl%3Did%26sa%3D
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/2007/072007/10/belia/belia-aksi.gif&imgrefurl=http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/2007/072007/10/belia/aksi.htm&h=375&w=250&sz=58&hl=id&start=
6&tbnid=Chjb41wLGEaUtM:&tbnh=122&tbnw=81&prev=/images%3Fq%3Dkesenian
%2Bsunda%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26hl%3Did%26sa%3DG
http://www.scribd.com/doc/3304103/KEBUDAYAAN-SUKU-SUNDA